Saya memiliki seorang kawan yang dikenal sangat ‘berbeda’ atau eksentrik semasa kuliah. Beliau memiliki IQ tertinggi pada fakultas saya saat itu, namun beliau seolah-olah memiliki dunia yang berbeda dari orang sekitarnya.
Suatu saat, ketika saya sedang di acara perayaan wisuda. Kawan saya datang pada saat perayaan tersebut. Di tengah acara, mendadak dia membuka kertas dan menunjukkan design proyek pribadi “Skateboard Terbang” kepada kawan-kawan yang ada disana. Tanpa ada basa-basi, tanpa mempedulikan momentum wisuda.
Semua pun hanya tercengang.
=====================================================
Alkisah pada suatu desa yang terpencil, tidak ada akses air yang memadai untuk konsumsi sehari-hari penduduk setempat. Penduduk menggunakan sungai sebagai sumber utama kehidupan desa. Meskipun terbatas, dapat dikatakan bahwa desa masih dapat hidup dengan nyaman.
Di tengah-tengah nyamannya kehidupan desa, dikenal seorang penduduk yang dibilang ‘aneh’. Bagaimana tidak aneh, tidak ada angin dan tidak hujan, orang tersebut bekerja secara berbeda dari yang lain. Dia mencoba bekerja sendiri membangun saluran air untuk desanya.
Orang tersebut bekerja dengan cibiran yang ada dari penduduk. Untuk apa bersusah payah sendiri? Penduduk telah cukup dengan air yang tersedia pada saat itu, meskipun terkadang kekeringan membuat desa itu menderita. Pekerjaannya pun menjadi bahan tertawaan di desanya.
Namun, dengan keteguhan dan kebulatan tekat, orang tersebut membabat bukit seorang diri. Semua dilakukan dengan bermodalkan 20 pahat, 20 martil, 20 linggis, 20 belincong, plus cangkul yang dibeli dari hasil menjual perhiasan pribadi. Dari pekerjaan tersebut, dapat dibangun sebuah saluran air sepanjang 50 meter yang cukup untuk menghidupi desanya. Atas jerih payahnya, desa pun kemudian tersadar, dan kemudian ikut meneruskan pembangunan hingga dibangun 4.5 km air sungai mengitari 8 bukit dengan kemiringan 60-90 derajat.
Dia lah Mak Eroh, lulusan SD asal Desa Pasirkadu, Tasikmalaya, yang saat itu telah berumur 50 tahun. Saya ulangi: berumur 50 tahun. Seorang diri memiliki visi yang berbeda, dan berkorban demi desanya. Aksi Mak Eroh akhirnya sampai juga ketelinga Presiden Suharto. Atas aksinya, Mak Eroh mendapat penghargaan Upakarti Lingkungan Hidup pada tahun 1988. Setahun kemudian, dia juga meraih penghargaan lingkungan dari PBB
Jika orang seperti Mak Eroh hidup di sekitar kita, kita akan menjadi bagian dari masyarakat. Kita akan bilang kepada beliau: orang aneh.
=====================================================
Orang aneh, dimana bahasa sosiologisnya adalah deviant, merupakan orang yang memiliki jalan pikiran yang berbeda dari kebanyakan. Deviant seringkali membawa ide-ide baru yang berbeda dan radikal, hingga terkadang menjadi bahan tertawaan bagi orang di sekitarnya.
Secara filosofis, deviant merupakan sebuah perbedaan pada sebuah komunitas. Perbedaan ini yang membuat perubahan dapat terjadi. Perbedaan ini yang dapat membuka sebuah jalan baru untuk hal yang berada di luar bayangan publik.
Seperti kisah Nicolaus Copernicus (1473 – 1543), dimana pada saat itu manusia berfikir bahwa bumi adalah pusat alam semesta (geosentris). Ditengah pemikiran tersebut, muncullah Nicolas Copernicus, yang secara berbeda membawa teori heliosentrisme. Teori ini menjelaskan bahwa pusat tata surya ada pada matahari, dan bumi pun mengitari matahari. Tentu saja teori baru ini memantik cibiran, tawaan, hingga kecaman dari masyarakat pada saat itu. Namun, seiringnya waktu, sejarah pun membuktikan, bahwa Nicolaus Copernicus lah orang yang membuka tabir ilmu astronomi ke level yang lebih baik.
Berkaca dari Copernicus dan Mak Eroh, kita dapat melihat satu hal yang pasti dari para deviant: orang-orang tersebut selalu mengawalinya dengan Ide Baru. Ide ini lah yang menjadi gunjingan dan candaan para masyarakat mainstream, dimana pikirannya masih berkutat pada pikiran konvensional. Bahasa awamnya: pikiran mereka masih belum nyampe.
Sebutkan lah Honda, dengan idenya membuat sepeda yang memiliki motor. Sebutkan juga Gadjah Mada, dengan idenya untuk menyatukan nusantara melalui sumpah palapa. Sebutkan juga, Alexander The Great, dengan idenya untuk membuat imperium terbesar dengan Makedonia sebagai pusatnya. Hingga seorang Nabi, dengan idenya (lebih tepatnya wahyu), secara berbeda akan menjadi bahan cibiran, tawaan, dan kecaman oleh manusia pada zamannya.
Mereka lah orang-orang yang berbeda di masanya, namun dapat merubah dunia. Mereka lah orang-orang yang berani berfikir berbeda, berani berkata berbeda, dan berani bertindak berbeda. Mereka memulai semuanya dari sebuah ide gila, dan mereka menyelesaikan kegilaan itu semua hingga menjadi masterpiece sejarah.
========================================================
Sekarang, masihkah kita menertawakan sebuah ide?
Untuk kawan saya, melalui tulisan ini saya katakan, saya salut kepada anda. Terima kasih telah menjadi inspirasi untuk saya.